Saturday, February 22, 2014

Perlu ke Cemburu

Orang kata cemburu tu tandanya sayang?? kalau tak cemburu tu namanya tak sayang ke?? tapi ada juga orang kata yang cemburu tu satu kelemahan.. dan macam-macam lagilah.. tapi bagiku cemburu tu adalah satu lumrah kerana di situ letaknya kasih sayang kita pada orang yang kita sayang.. dan seseorang itu tak kan pernah lari dari perasaan tersebut..Cemburu disini ada dua kategori. cemburu yang profesional dan cemburu buta
Ok..aku juga memiliki perasaan itu.. tapi perasaan tu kita sendiri boleh kawal. bertindak la secara profesional supaya perasaan ini tak memakan diri kita. sebab bahayanya perasaan cemburu ini boleh memutuskan sesuatu perhubungan.. bila kita lihat, bahaya kan cemburu ni?? sebelum tu mari aku kongsikan bagaimana Aisyah mengawal perasaan cemburu dia ye.. supaya boleh dijadikan ikutan..

Dari Abu Hurairah, Aisyah berkata : “Aku tidak pernah merasa cemburu kepada seorang wanita sebesar rasa cemburuku pada Khadijah. Aku tidak pernah melihatnya, tetapi Rasulullah sering menyebut dan mengingatnya”. Ketika menyembelih seekor kambing, beliau selalu memotong sebagian dagingnya dan menghadiahkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah. Aku pernah berkata kepada Rasulullah, ‘Seperti tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah’. Rasulullah menjawab, ‘Khadijah itu begini dan begitu, dan dari dialah aku memperoleh anak.’” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Baghawi)
Begitu detail Aisyah, isteri rasulullah yang jelita menceritakan rasa cemburunya. Dan itu diungkapkannya kepada semua orang yang berniat mendengarkan kisah tauladan dan perasaan yang dialami Aisyah.
Bagaimana seorang wanita menceritakan rasa cemburunya, kejadian demi kejadian yang secara jujur pasti menyakitkan dan membuat hati rasa teriris pisau. Namun Aisyah dengan cara yang sangat professional ternyata mampu mengatasi itu semua serta menceritakan semua kejadian dan perasaan yang dialaminya untuk dijadikan pelajaran bagi siapa saja yang mendengarkan bahkan sampai beratus tahun kemudian.

Aisyah akan terus bercerita tentang kisah hidup rumah tangganya berulang kali sampai sekarang, seakan-akan apa yang dialami oleh beliau baru beberapa hari yang lalu terjadi. Sehingga kitapun seakan hadir pada waktu peristiwa itu terjadi. Subhanalloh demikian indah beliau menggambarkan perasaannya yang secara fitrah pasti tidak enak, karena sikap profesionalnya yang dilandasi keimanan yang tinggi.

demikian profesionalnya dia dalam menjalankan tanggung jawab sebagai isteri terdekat rasul yang meriwayatkan berbagai hadith, untuk dijadikan hikmah bagi umat. Aisyah mampu mengelola rasa cemburunya sehingga rasa cemburu itu dikemas dengan indah sehingga menjadi cemburu yang profesional.

Sanggupkah kita memiliki cemburu yang profesional?, iaitu cemburu namun tetap professional, tidak menyakiti diri sendiri, tidak keanak-anakan atau mencelakakan orang lain dan atau marah marah tidak keruan, serta negative thinking ketika cemburu menyerang kita. Ternyata hanya keimanan yang tinggilah yang mampu membuat kita memiliki kepandaian untuk mengelola rasa cemburu sehingga menjadi cemburu yang profesional.
Ya Rabb..jika suatu saat aku kehilangan harapan dan tujuanku,berikanlah kepadaku keyakinan bahwa TakdirMU lebih baik dari semua yang aku inginkan dan aku impikan

No comments: